Seorang pemimpin perlawanan Islamis Somalia mengancam akan menyerang Amerika Serikat selama pidatonya yang disampaikan Senin kemarin (27/12).
"Kami menyerukan Presiden Amerika Barack Obama untuk memeluk Islam sebelum kami datang ke negaranya," kata Fuad Mohamed "Shongole" Qalaf.
Pesan radio Asy-Syabaab itu disampaikan di kota Afgoye, dekat ibukota Somalia, selama pertemuan Shongole dan Syaikh Hassan Dahir Aweys, mantan pemimpin kelompok perlawanan Hizbul Islam.
Dua kelompok perlawanan ini telah bentrok beberapa kali sebelumnya tapi mengumumkan bergabung pada minggu lalu. Aweys mengatakan kelompoknya akan berjuang di bawah komando Asy-Syabaab.
"Kami telah bersatu demi ideologi kami dan kami akan melipatgandakan usaha kami untuk menghapus pemerintah dan mengusir pasukan Uni Afrika dari negara ini," kata Aweys pada hari Senin kemarin.
Kelompok Asy-Syabaab sendiri belum meluncurkan serangan di luar Afrika namun intelijen Barat telah lama khawatir karena kelompok ini melakukan sasaran perekrutan terhadap anak muda Somalia-Amerika. Sekitar 20 anak muda Somalia-Amerika telah melakukan perjalanan ke Somalia untuk pelatihan militer dan sedikitnya tiga diantaranya telah digunakan sebagai aksi pembom bunuh diri di Somalia.
Asy-Syabaab memegang sebagian besar wilayah Somalia selatan dan tengah dan memiliki dukungan dari ratusan pejuang asing, sebagian besar dari Afrika Timur. Asy-Syabaab berusaha untuk menggulingkan pemerintah lemah yang didukung PBB, yang dilindungi oleh 8.000 tentara Uganda dan pasukan penjaga perdamaian Uni Afrika Burundi.
Milisi Asy-Syabaab melancarkan serangan bunuh diri terkoordinasi di Uganda pada bulan Juli lalu yang menewaskan 76 orang. Mereka juga mengumumkan kesetiaan kepada al-Qaidah dan diyakini menyimpan dalang dari pemboman tahun 1998 terhadap kedutaan besar AS di Kenya dan Tanzania yang menewaskan 224 orang.(fq/ap)
"Kami menyerukan Presiden Amerika Barack Obama untuk memeluk Islam sebelum kami datang ke negaranya," kata Fuad Mohamed "Shongole" Qalaf.
Pesan radio Asy-Syabaab itu disampaikan di kota Afgoye, dekat ibukota Somalia, selama pertemuan Shongole dan Syaikh Hassan Dahir Aweys, mantan pemimpin kelompok perlawanan Hizbul Islam.
Dua kelompok perlawanan ini telah bentrok beberapa kali sebelumnya tapi mengumumkan bergabung pada minggu lalu. Aweys mengatakan kelompoknya akan berjuang di bawah komando Asy-Syabaab.
"Kami telah bersatu demi ideologi kami dan kami akan melipatgandakan usaha kami untuk menghapus pemerintah dan mengusir pasukan Uni Afrika dari negara ini," kata Aweys pada hari Senin kemarin.
Kelompok Asy-Syabaab sendiri belum meluncurkan serangan di luar Afrika namun intelijen Barat telah lama khawatir karena kelompok ini melakukan sasaran perekrutan terhadap anak muda Somalia-Amerika. Sekitar 20 anak muda Somalia-Amerika telah melakukan perjalanan ke Somalia untuk pelatihan militer dan sedikitnya tiga diantaranya telah digunakan sebagai aksi pembom bunuh diri di Somalia.
Asy-Syabaab memegang sebagian besar wilayah Somalia selatan dan tengah dan memiliki dukungan dari ratusan pejuang asing, sebagian besar dari Afrika Timur. Asy-Syabaab berusaha untuk menggulingkan pemerintah lemah yang didukung PBB, yang dilindungi oleh 8.000 tentara Uganda dan pasukan penjaga perdamaian Uni Afrika Burundi.
Milisi Asy-Syabaab melancarkan serangan bunuh diri terkoordinasi di Uganda pada bulan Juli lalu yang menewaskan 76 orang. Mereka juga mengumumkan kesetiaan kepada al-Qaidah dan diyakini menyimpan dalang dari pemboman tahun 1998 terhadap kedutaan besar AS di Kenya dan Tanzania yang menewaskan 224 orang.(fq/ap)
0 comments:
Post a Comment
Terima Kasih untuk tidak melakukan SPAM
Baca juga artikel menarik yang lainnya di :
http://veiledveiled.blogspot.com/