Inilah 3 Alasan Persib Kecewa pada PSSI - Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat Kuswara S Taryono menyambut baik pernyataan sikap yang disuarakan 36 klub Pengcab PSSI dalam pertemuan bersama Wali Kota Bandung Dada Rosada di Pendopo Alun-alun kota Bandung, Selasa (1/2/2011).
Menurut Kuswara, saat ini pihaknya tengah merangkum surat yang akan diajukan kepada PSSI menyangkut sikap Persib yang mengancam mundur dari kompetisi Liga Super Indonesia (LSI). Intinya, kata pria yang menjabat sebagai pengacacara ini, Persib menginginkan PSSI lebih profesional lagi.
"Pertama pada saat Persib bermain melawan Sriwijaya FC, Pak Umuh (manajer Persib Umuh Muchtar) menerima telepon dari BLI. Mereka mempermasalahkan Hilton Moreira yang sampai dimainkan. Beruntung kami punya arsip lengkap soal keabsahan Hilton sudah bisa dimainkan," kata Kuswara saat memberikan penjelasan dalam acara silaturahmi 36 klub Pengcab PSSI Kota Bandung di Pendopo Alun-alun Kota Bandung, Selasa (1/2/2011).
Dalam hal itu manajemen Persib menilai PSSI tak teliti dan tidak memiliki data akurat soal pemain yang berlaga di LSI. Selanjutnya yang kedua adalah soal diberikannya kartu merah kepada Cristian Gonzales saat dijamu Persisam Samarinda.
Penyerang timnas Indonesia ini dituduh wasit mengeluarkan kata-kata penghinaan kepada wasit sehingga ia diganjar kartu merah. Sedangkan Gonzales sediri saat ditanya manjemen mengaku tidak mengeluarkan kata yang menghina wasit, ia hanya memprotes karena selalu dinggap offside kala mendapat bola.
"Terakhir saat Persib menjamu Arema, wasit tidak menyatakan hand ball padahal sudah jelas pemain belakang Arema menyentuh bola di dalam kotak penalti, dan wasit juga tidak menyatakan pelanggaran kepada pemain yang menjegal Wildansayah, padahal itu pelanggaran keras, sehingga menyulut emosi bobotoh," jelas Ksuwara.
Terakhir, lanjutnya, wasit juga sepertinya tidak mengerti dengan peraturan sebelum membunyikan pelewit panjang tanda berakhirnya pertandingan seharusnya ada masa injury time 4 sampai 3 menit waktu normal pertandingan. Karena buruknya kepemimpinan wasit sehingga menyulut emosi bobotoh.
"Pada saat itu Pak Umuh juga langsung menelepon Pak Nurdin (Ketua umum PSSI Nurdin Halid). Ia mengeluhkan kenapa saat Persib bertanding selalu diberikan wasit yang bermasalah. kami berharap wasit di LSI itu Profesional," tegas Kuswara mewakili manajemen Persib.
Kuswara juga akan menyampaikan persoalan tersebut dalam kongres PSSI yang akan digelar Maret mendatang. "Kami akan sampaikan agar PSSI lebih profesional. Begitupun soal persib tetap di LSI atau LPI, yang pasti keputusan yang akan dimbil nanti pasti yang terbaik untuk Persib," tutupnya.
Menurut Kuswara, saat ini pihaknya tengah merangkum surat yang akan diajukan kepada PSSI menyangkut sikap Persib yang mengancam mundur dari kompetisi Liga Super Indonesia (LSI). Intinya, kata pria yang menjabat sebagai pengacacara ini, Persib menginginkan PSSI lebih profesional lagi.
"Pertama pada saat Persib bermain melawan Sriwijaya FC, Pak Umuh (manajer Persib Umuh Muchtar) menerima telepon dari BLI. Mereka mempermasalahkan Hilton Moreira yang sampai dimainkan. Beruntung kami punya arsip lengkap soal keabsahan Hilton sudah bisa dimainkan," kata Kuswara saat memberikan penjelasan dalam acara silaturahmi 36 klub Pengcab PSSI Kota Bandung di Pendopo Alun-alun Kota Bandung, Selasa (1/2/2011).
Dalam hal itu manajemen Persib menilai PSSI tak teliti dan tidak memiliki data akurat soal pemain yang berlaga di LSI. Selanjutnya yang kedua adalah soal diberikannya kartu merah kepada Cristian Gonzales saat dijamu Persisam Samarinda.
Penyerang timnas Indonesia ini dituduh wasit mengeluarkan kata-kata penghinaan kepada wasit sehingga ia diganjar kartu merah. Sedangkan Gonzales sediri saat ditanya manjemen mengaku tidak mengeluarkan kata yang menghina wasit, ia hanya memprotes karena selalu dinggap offside kala mendapat bola.
"Terakhir saat Persib menjamu Arema, wasit tidak menyatakan hand ball padahal sudah jelas pemain belakang Arema menyentuh bola di dalam kotak penalti, dan wasit juga tidak menyatakan pelanggaran kepada pemain yang menjegal Wildansayah, padahal itu pelanggaran keras, sehingga menyulut emosi bobotoh," jelas Ksuwara.
Terakhir, lanjutnya, wasit juga sepertinya tidak mengerti dengan peraturan sebelum membunyikan pelewit panjang tanda berakhirnya pertandingan seharusnya ada masa injury time 4 sampai 3 menit waktu normal pertandingan. Karena buruknya kepemimpinan wasit sehingga menyulut emosi bobotoh.
"Pada saat itu Pak Umuh juga langsung menelepon Pak Nurdin (Ketua umum PSSI Nurdin Halid). Ia mengeluhkan kenapa saat Persib bertanding selalu diberikan wasit yang bermasalah. kami berharap wasit di LSI itu Profesional," tegas Kuswara mewakili manajemen Persib.
Kuswara juga akan menyampaikan persoalan tersebut dalam kongres PSSI yang akan digelar Maret mendatang. "Kami akan sampaikan agar PSSI lebih profesional. Begitupun soal persib tetap di LSI atau LPI, yang pasti keputusan yang akan dimbil nanti pasti yang terbaik untuk Persib," tutupnya.
0 comments:
Post a Comment
Terima Kasih untuk tidak melakukan SPAM
Baca juga artikel menarik yang lainnya di :
http://veiledveiled.blogspot.com/