Orang Vietnam adalah pemakan yang suka bertualang,
sehingga tidak takut untuk memakan sesuatu yang bagi orang lain mungkin
menjijikkan. Bahkan di sana ada ungkapan, bahwa jika seorang pria
Vietnam melihat jenis hewan yang baru pertama kali dilihatnya, maka ia
akan bertanya: "Apakah hewan ini berbahaya?". Selanjutnya, ia akan
bertanya: "Apakah hewan ini bisa dimakan?"
Yang unik, orang Vietnam tak takut memakan semua bagian tubub hewan tersebut, sehingga jika memasak hewan tertentu, semua bagian tubuh hewan itu, dari kepala sampai kaki, semua dimasak. Karena kebiasaannya ini, banyak sekali hidangan unik dari negara itu. Berikut ini enam di antaranya yang dikutip dari Yahoo! Travel.
Menu Serangga
Suku Khmer
yang tinggal di Delta Mekong termasuk salah satu pemakan serangga dan
laba-laba paling banyak di Vietnam, meski beberapa suku yang tinggal di
pegunungan juga menikmati camilan serangga air raksasa, tarantula dan
kalajengking. Yang paling sering dikonsumsi adalah jangkrik,
larva lebah dan ulat sutera. Kebanyakan serangga itu digoreng dan
diberi bumbu agar ada rasanya sebab tanpa bumbu, serangga itu tak punya
rasa.
Menu Kodok
Orang
Vietnam tidak hanya makan kaki kodok. Setelah mengeluarkan isi perut
dan menguliti kodok-kodok gendut ini, mereka biasanya menggoreng,
merebus atau memanggangnya. Satu perkecualian: pada malam pertama
turunnya hujan deras, para penduduk kampung akan berburu sejenis katak
berkulit halus. Mereka kemudian akan merebusnya utuh, setelah
mengeluarkan otot perut, lalu memakan seluruh katak ini — termasuk
kulit, usus, dan lainnya, dengan sedikit perasan lemon, garam dan
merica.
Pha lau
Membuang
bagian tubuh hewan bukanlah kebiasaan di Vietnam. Pha lau adalah
tumpukan usus, paru, ginjal, hati dan perut sapi atau babi. Jeroan
gurih itu dipotong dan diisikan ke dalam baguette atau dijual per
piring untuk teman camilan minum bir atau anggur beras.
Menu Gigi cumi
Gigi
cumi (rang muc) adalah satu lagi bukti bahwa orang Vietnam tidak pernah
membuang bagian tubuh hewan. Bagian mulut cumi-cumi berbentuk bundar
seukuran kelereng, berwarna putih, dengan paruh hitam mungil muncul di
ujungnya. Direbus dengan jahe, dipanggang jadi sate, atau digoreng
tepung, makanan ini populer sebagai camilan anak sekolah atau ibu-ibu
yang sibuk.
Menu Telur janin bebek
Telur
janin bebek adalah camilan, makanan pembuka, dan teman minum bir yang
sangat populer. Isinya lebih keras dari telur rebus biasa, dengan janin
bebek yang sudah setengah terbentuk di dalamnya. Mungkin ada
tanda-tanda bulu yang mulai muncul, tapi akan hancur di dalam mulut.
Cara memakannya: pecahkan bagian atasnya, sisip cairannya, lalu sendok
isinya. Bumbu yang populer adalah lemon dan merica hitam, rempah-rempah
segar, acar sayuran, bawang putih mentah atau cabai hijau.
Sayangnya, beberapa restoran di Vietnam menyajikan hewan liar, bahkan yang terancam punah, dan sebagian besar didapat dengan cara ilegal. Beberapa buku petunjuk dan program televisi merekomendasikan tempat-tempat ini, dan mengabaikan isu lingkungan. Kanal Travel Channel baru-baru ini harus menyunting ulang episode “No Reservations” dan “Bizarre Foods” yang menayangkan konsumsi hewan liar di Vietnam dan Kamboja atas tuntutan dari Wildlife Conservation Society.
Vietnam membolehkan “peternakan” hewan liar ini beroperasi jika mereka membayar izin. Tetapi banyak peternakan yang mendapatkan daging hewan dari pemburu gelap, termasuk bagian tubuh harimau, cairan hati beruang, dan cula badak yang diselundupkan dari Afrika.
Maka, di Vietnam, hindarilah semua restoran yang menyajikan hewan eksotis. Mereka tidak unik, tapi ilegal.
sumber
Yang unik, orang Vietnam tak takut memakan semua bagian tubub hewan tersebut, sehingga jika memasak hewan tertentu, semua bagian tubuh hewan itu, dari kepala sampai kaki, semua dimasak. Karena kebiasaannya ini, banyak sekali hidangan unik dari negara itu. Berikut ini enam di antaranya yang dikutip dari Yahoo! Travel.
Menu Serangga
Menu Kodok
Pha lau
Menu Gigi cumi
Menu Telur janin bebek
Sayangnya, beberapa restoran di Vietnam menyajikan hewan liar, bahkan yang terancam punah, dan sebagian besar didapat dengan cara ilegal. Beberapa buku petunjuk dan program televisi merekomendasikan tempat-tempat ini, dan mengabaikan isu lingkungan. Kanal Travel Channel baru-baru ini harus menyunting ulang episode “No Reservations” dan “Bizarre Foods” yang menayangkan konsumsi hewan liar di Vietnam dan Kamboja atas tuntutan dari Wildlife Conservation Society.
Vietnam membolehkan “peternakan” hewan liar ini beroperasi jika mereka membayar izin. Tetapi banyak peternakan yang mendapatkan daging hewan dari pemburu gelap, termasuk bagian tubuh harimau, cairan hati beruang, dan cula badak yang diselundupkan dari Afrika.
Maka, di Vietnam, hindarilah semua restoran yang menyajikan hewan eksotis. Mereka tidak unik, tapi ilegal.
sumber
0 comments:
Post a Comment
Terima Kasih untuk tidak melakukan SPAM
Baca juga artikel menarik yang lainnya di :
http://veiledveiled.blogspot.com/