Surat Terbuka Untuk Annis Matta
Abdurrayid Muslim - suaraPembaca
Jakarta - Sudah dua kloter evakuasi yang tiba di Indonesia pasca meledaknya "hari kemarahan" di Mesir. Saya pribadi berterimakasih kepada pemerintah dengan terselamatkannya 800 WNI dari jumlah total keseluruhan kurang lebih 6000 jiwa.
Keadaan Mesir saat ini, bisa dibilang secara global, terbagi menjadi dua kubu. Kubu pro-Mubarak dan kubu kontra. Masing-masing dari mereka, membuat pos dan men "sweeping" setiap orang yang lewat. Menanyakan mereka pro atau kontra Mubarak. Bahkan tidak jarang, mereka memukuli orang yang tidak se "Mazhab".
Demonstrasi juga terjadi di awal tahun 2011 yang dimana pada bulan-bulan ini, adalah hari-hari terakhir berlakunya Visa bagi banyak WNI. Kami tidak bisa memperbaharui visa karena kantor imigrasi tutup sejak meletusnya demonstrasi. Banyak sekali dari kami yang masa visanya kadaluarsa.
Warga negara asing selain Indonesia, sudah meninggalkan Mesir. Saya yang tinggal di Hay-10, Nasr City yang banyak ditempati oleh warga asing, sudah tidak melihat rekan-rekan dari India, Bangladesh atau Malaysia yang masih menetap. Itu artinya, kami satu-satunya warga asing yang menjadi sasaran empuk demonstran bila terjadi kerusuhan yang lebih besar.
Untuk Bapak Anis matta yang terhormat, saya membaca statemen-statemen anda yang "heroik" tentang 600 kader PKS yang mencoba bertahan dan membantu logistik demonstran. Dengan alasan yang saya kemukakan di atas, suara anda, bisa membunuh nyawa kami, bahkan kader anda sendiri.
Kami satu-satunya warga asing yang masih terperangkap di Mesir, kami bisa jadi korban kapan saja, bagaimana kalau statmen bapak ternyata di tayangkan oleh BBC dan dibaca warga Mesir?! Mereka bisa menyerang kami tanpa peduli kader PKS atau bukan.
Kami warga indonesia di Mesir, menghimbau kepada rekan-rekan WNI untuk tidak asal bicara bila diwawancarai media. Suara anda, taruhannya nyawa bagi kami.
Abdurrayid Muslim - suaraPembaca
Jakarta - Sudah dua kloter evakuasi yang tiba di Indonesia pasca meledaknya "hari kemarahan" di Mesir. Saya pribadi berterimakasih kepada pemerintah dengan terselamatkannya 800 WNI dari jumlah total keseluruhan kurang lebih 6000 jiwa.
Keadaan Mesir saat ini, bisa dibilang secara global, terbagi menjadi dua kubu. Kubu pro-Mubarak dan kubu kontra. Masing-masing dari mereka, membuat pos dan men "sweeping" setiap orang yang lewat. Menanyakan mereka pro atau kontra Mubarak. Bahkan tidak jarang, mereka memukuli orang yang tidak se "Mazhab".
Demonstrasi juga terjadi di awal tahun 2011 yang dimana pada bulan-bulan ini, adalah hari-hari terakhir berlakunya Visa bagi banyak WNI. Kami tidak bisa memperbaharui visa karena kantor imigrasi tutup sejak meletusnya demonstrasi. Banyak sekali dari kami yang masa visanya kadaluarsa.
Warga negara asing selain Indonesia, sudah meninggalkan Mesir. Saya yang tinggal di Hay-10, Nasr City yang banyak ditempati oleh warga asing, sudah tidak melihat rekan-rekan dari India, Bangladesh atau Malaysia yang masih menetap. Itu artinya, kami satu-satunya warga asing yang menjadi sasaran empuk demonstran bila terjadi kerusuhan yang lebih besar.
Untuk Bapak Anis matta yang terhormat, saya membaca statemen-statemen anda yang "heroik" tentang 600 kader PKS yang mencoba bertahan dan membantu logistik demonstran. Dengan alasan yang saya kemukakan di atas, suara anda, bisa membunuh nyawa kami, bahkan kader anda sendiri.
Kami satu-satunya warga asing yang masih terperangkap di Mesir, kami bisa jadi korban kapan saja, bagaimana kalau statmen bapak ternyata di tayangkan oleh BBC dan dibaca warga Mesir?! Mereka bisa menyerang kami tanpa peduli kader PKS atau bukan.
Kami warga indonesia di Mesir, menghimbau kepada rekan-rekan WNI untuk tidak asal bicara bila diwawancarai media. Suara anda, taruhannya nyawa bagi kami.
0 comments:
Post a Comment
Terima Kasih untuk tidak melakukan SPAM
Baca juga artikel menarik yang lainnya di :
http://veiledveiled.blogspot.com/