Ternyata pemimpin Libya, Muammar Gaddafi tidak pernah mempercayai pasukan militernya sendiri. Dan dirinya dengan sengaja membuat militernya dalam posisi lemah untuk mencegah militer memberontak melawan pemerintahannya.
Dengan uang, dia mensuport penuh para pendukungnya. Dia membangun milisi bersenjata yang loyal terhadap dirinya yang disebut "komite revolusi" yang merupakan basis terakhir dukungan terhadap dirinya dan anaknya.
"Komite revolusi" itu diharapkan akan berjuang demi dirinya, jika pasukan militer reguler berbalik arah menentang dirinya.
Pakar soal Libya George Joffe, yang menjadi pengajar di Cambridge University Inggris, berpendapat Gaddafi memiliki kekuatan militer untuk berjuang, dengan kekuatan 120.000 anggota dengan estimasi yang mencakup milisi bersenjata yang sangat setia padanya dan yang siap membela dirinya, jika rezimnya jatuh .
"Gaddafi dapat terus berjuang selama dia ingin selama kekuatan milisi masih berada dibelakangnya meski militernya banyak melakukan desersi," katanya, menegaskan bahwa milisi Komite Revolusi sebagai salah satu milisi yang paling kuat.
Para analis mengatakan Gaddafi - yang merebut kekuasaan dalam kudeta militer tahun 1969 ketika ia masih berusia 27 tahun - telah sengaja mengabaikan 50.000 anggota pasukan militernya dalam rangka untuk mengurangi kemampuan mereka jika nanti berusaha untuk menggulingkan dirinya. Sebaliknya, ia telah menghabiskan banyak uang dengan boros untuk menambah fasilitas dan memperkuat milisi yang setia kepadanya dan anak-anaknya.
"Militer Libya sengaja dibuat memiliki kemampuan yang buruk dengan peralatan senjata yang sudah tidak up to date karena dipandang sebagai ancaman terhadap rezim Gaddafi," kata pakar Libya, Charles Gurdon, managing director dari konsultan yang berbasis di London.(fq/ap)
sumber
0 comments:
Post a Comment
Terima Kasih untuk tidak melakukan SPAM
Baca juga artikel menarik yang lainnya di :
http://veiledveiled.blogspot.com/