Bahaya Makanan Berpengawet

Written By Jandika on Tuesday, June 14, 2011 | 10:09:00 PM


Makanan yang mengandung bahan pengawet berbahaya semakin banyak ditemukan. Bahkan bahan makanan yang seharusnya tidak diberi bahan pengawetpun saat ini semakin banyak saja yang ternyata mengandung bahan pengawet berbahaya, ambil contoh saja mi basah, tahu, ikan, ayam, bakso dan masih banyak yang lain. Kurangnya pengetahuan dan informasi tentang makanan yang mengandung bahan pengawet berbahaya membuat para konsumen justru salah pilih. Karena bahan makanan yang diberi bahan pengawet biasanya akan terlihat lebih menarik.

Berdasarkan Permenkes No.722/88 terdapat 25 jenis pengawet yang diizinkan untuk digunakan dalam makanan diantaranya :
Spoiler for daftar pengawet:
  1. Asam benzoat
  2. Asam propionat
  3. Asam sorbat
  4. Belerang dioksida
  5. Etil p-hidroksi benzoat
  6. Kaloum benzoat
  7. Kalium bisulfit
  8. Kalium nitrat
  9. Kalium nitrit
  10. Kalium propionat
  11. Kalium sorbat
  12. Kalium sulfit
  13. Kalsium benzoat
  14. Kalsium propionat
  15. Kalsium sorbat
  16. Metil-p-hidroksi benzoat
  17. Natrium bisulfit
  18. Natirum metabisulfit
  19. Natrium nitrat
  20. Natrium nitrit
  21. Natrium propionat
  22. Natrium sulfit
  23. Nisin
  24. Propil-p-hidroksi benzoa
  25. Natrium Benzoat

Namun didalam penggunaannya harus sesuai dengan takaran yang dibenarkan. Jika dikosumsi dalam waktu yang lama, akumulasi bahan tersebut tetap rawan menimbulkan gangguan kesehatan. Terlebih, ada beberapa pengawet yang statusnya masih syubhat seperti nisin dan potasium nitrat. Hal ini terkait dengan media fermentasi dan asal bahannya.

Ada juga bahan pengawet yang dilarang karena berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan seperti: formalin dan borak. Sayangnya kedua bahan di atas masih sering digunakan pada produk-produk home industri seperti tahu, mie, mengawetkan ikan, daging, buah, dan sayuran dengan kadar yang tak terkontrol. Para nelayan misalnya, tidak sedikit memilih menggunakan formalin dari pada es batu karena faktor murah dan praktis. Buah-buahan di supermarket juga rawan formalin (bahan pengawet).

Padahal formalin atau borak dapat menimbulkan gangguan hati, jantung, pencernaan, kanker dan ginjal dan lainnya. Pada dosis cukup tinggi, pengawet ini bisa mengakibatkan, pusing, mual, dan muntah, mencret, kram perut, kejang, depresi susunan saraf dan gangguan peredaran darah. Dalam dosis kecil, pengawet akan diserap tubuh dan efeknya baru akan dirasa setelah akumulasi (jumlah) pengawet dalam tubuh tinggi. Kadar formalin hingga 60% bisa dikurangi dengan cara meredam dengan air, air leri (perasan beras) atau air garam selama 1 jam.

Seringkali ada salah pengertian mengenai pengawet untuk makanan yang seolah-olah aman digunakan selama tidak menyebabkan keracunan atau kematian (toksisitas akut), tetapi sebenarnya menyebabkan kerusakan organ tubuh manusia dalam jangka panjang (toksisitas kronik) (Hardman J.G et all 1996). Bahaya ini dapat terjadi karena produk makanan tersebut setiap hari dimakan, berbeda dengan obat-obat per oral yang digunakan hanya kalau sakit.

Efek formalin pada produk makanan yang mengandung protein seperti tahu, baso, ikan, ikan asin, dan mie sudah dapat dilihat yaitu berubahnya konsistensi menjadi keras atau kenyal pada produknya, tentunya hal ini akan terjadi juga jika formalin bebas masuk ke organ tubuh dan bereaksi dengan protein tubuh, maka membran sel, tulang rawan akan mengeras; enzim, dan hormon akan berubah atau tidak berfungsi. Sifat permeabelitas dari sel akan hilang, akibatnya proses absorpsi, distribusi, metabolisme dan ekskresi tubuh akan terganggu.
 

Berbagai data dari MSDS (Material Safety Data Sheet) di bidang industri yang ada memberikan informasi mengenai bahaya formalin. Formalin umumnya terdiri dari bahan formaldehid 37% dan metil alkohol 10-15 %, terdapat dalam larutan-larutan dalam berbagai kepekatan dan mempunyai bau yang menyengat dan bersifat racun.
 

Jika dikonsumsi dalam jangka panjang maka formaldehid dapat merusak hati, ginjal, limpa, pankreas, otak dan menimbulkan kanker, terutama kanker hidung dan tenggorokan. Keracunan akut formalin dapat menimbulkan vertigo dan perasaan mual dan muntah. Keracunan akut metil alkohol dalam makanan dapat menyebabkan kebutaan, kerusakan hati dan saraf dan menimbulkan kanker pada keturunan selanjutnya. Jadi kombinasi antara formaldehid dan metil alkohol dalam formalin sebenarnya mempunyai efek karsinogenik atau menimbulkan kanker secara ganda.

Makanan Rawan Pengawet: 
Spoiler for mie basah:

Spoiler for bakso:

Spoiler for tahu:

Spoiler for ikan:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjojIlAo2wwHhyphenhyphen1ilM34jHVGwzpgkE9ulC1g63VdcW1Gz9r76DJ3CxDVH8FlBK8MziB5chCvLW2lgMjrSBSiIem5bJvTWWWYG98vjJZwcxnci3El-RZ4V8wtYTWmnYqxNZat4F-a2mqqkiF/s1600/budidaya+ikan.jpg

Spoiler for ayam:

Spoiler for kerupuk:

Ciri makanan berformalin :
  1. Mie Basah
    Tidak lengket,lebih mengilap, tidak rusak sampai dua hari pada suhu kamar,bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es (10°C).
  2. Tahu
    Teksturnya terlalu keras, kenyal tetapi tidak padat, tidak rusak dalam 3 hari dalam suhu kamar, bisa bertahan hingga 15 hari dalam kulkas.
  3. Ikan
    • Warna insang merah tua tidak cemerlang, warnanya tidak merah segar, warna daging ikan putih bersih, tidak rusak samapai 3 hari pada suhu kamar.
    • Warnanya bersih cerah dan tidak berbau khas ikan asin, tidak dihinggapi lalat, tidak rusak sampai lebih dari 1 bulan pada suhu 25° Celsius.
  4. Bakso
    Tekstur bakso sangat kenyal,dan tidak rusak samapai 2 hari pada suhu kamar.
  5. Ayam
    Tekstur daging kencang, tidak dihinggapi lalat, tidak rusak sampai dua hari pada suhu kamar.

Ciri makananan mengandung Boraks :
  1. Mie Basah
    Teksturnya kental,lebih mengkilat, tidak lengket dan tidak cepat putus.
  2. Bakso
    Teksturnya sangat kental, warna tidak kecoklatan seperti penggunaan daging lebih cenderung keputihan.
  3. Snack
    Ambil contoh lontong, teksturnya sangat kenyal, berasa tajam, sangat gurih dan memberikan rasa getir.
  4. Kerupuk
    Teksturnya renyah dan bisa menimbulkan rasa getir.
Quote:
Ciri makanan menggunakan pewarna rhodamin B dan methanyl yellow :
  1. Warnanya mencolok
  2. Cerah mengkilap
  3. Warnanya tidak homogen (ada yang menggumpal)
  4. Ada sedikit rasa pahit
  5. Muncul rasa gatal di tenggorokan setelah mengonsumsinya






sumber :http://www.kaskus.us/showthread.php?t=8570958

0 comments:

Post a Comment

Terima Kasih untuk tidak melakukan SPAM
Baca juga artikel menarik yang lainnya di :
http://veiledveiled.blogspot.com/

Tips Unik

Daftar Postingan