JAKARTA (Suara Karya): Bila motor mau irit, pembakaran harus sempurna. Intinya, semua campuran bensin dan udara di ruang bakar terbakar tuntas. Tidak ada kerak atau asap. Makanya penting merawat komponen pembakaran, apalagi setelah harga bahan bakar minyak (BBM) naik.
Merawat komponen pembakaran, sebaiknya serahkan ke bengkel. Sebab, belum tentu kita punya alat melepas karburator, kepala silinder, piston dan juga kem di motor 4-tak. Juga belum tentu bisa memasangnya kembali.
Cara gampang tanpa harus membongkar komponen-komponen seperti di atas, bisa dengan menggunakan cairan pembersih khusus ruang bakar (engine conditioner). Banyak pilihan, ada DCS, Carb Cleaner dan AHRS Engine Cleaner.
Selain gampang, jauh lebih irit lantaran sekaleng pembersih harganya berkisar Rp 25 ribu - Rp40 ribu. Ongkos bongkar pasang di bengkel pasti lebih dari itu.
Ketika disemprotkan ke ruang bakar, kandungan kimia di cairan pembersih mesin bisa melunakkan kerak sisa pembakaran. Malah cairan yang bagus bisa bikin kerak jadi serbuk debu yang keluar bersama gas buang. "Jadi bisa dipastikan, kecil kemungkinan sisa kerak yang terangkat merusak dinding piston atau silinder," yakin Hasyim yang pernah kuliah Teknik Mesin di STTN, Yogyakarta.
Selain ruang bakar, semprotkan juga ke mulut karburator. Langkah ini bisa membersihkan lubang karburator. Penyemprotan dilakukan berbarengan dengan mesin hidup pada putaran tinggi (8.000-9.000 rpm). Maksudnya agar kotoran langsung terisap ke ruang bakar dan terbuang tanpa harus menyemprotkan dengan angin kompresor.
Jika ingin lebih sip, cairan pembersih bisa disuntik langsung ke ruang bakar. Kiat ini dapat lebih membersihkan kepala piston dan kepala silinder. Caranya tentu dengan membuka busi lebih dulu. Menurut Hasyim, teknik ini didahului memanaskan mesin. Maksudnya panas membuat reaksi kimia cairan pembersih cepat melumerkan kerak.
"Biarkan cairan bekerja 10 sampai 15 menit, lalu hidupkan mesin. Memang, mesin agak sulit dihidupkan. Kalau sudah bisa, digas-gas supaya kotoran terbuang lewat knalpot," terang Hasyim.
Komponen lain yang menentukan sempurnanya pembakaran adalah elektronik. Mulai dari sepul, pick-up coil alias pulser, kiprok, aki, CDI, koil dan busi. Termasuk juga kabel, soket dan kepala busi pun penting sebagai penghantar listrik.
Arus listrik yang bagus harus disokong penghantar yang baik pula. Makanya, sambungan antar kabel (soket) dan kedudukan ground alias massa jadi penting.
Membersihkannya pun cukup gampang. Cukup kerik permukaan konektor atau gosok pakai ampelas. Bisa juga pakai cairan kimia pelumas yang banyak dijual di toko onderdil dengan harga di Rp 30.000-an. Misalnya, MTR, WD40 dan AHRS Multicare. Jika pakai cairan kimia perawatan, cukup menyemprotnya ke seluruh konektor. Jangan lupa ke titik massa atau ground.
Kelar itu, bersihkan juga busi. Terutama bagian kepalanya, yaitu elektrodanya agar percikan api lebih besar dan biru. Jangan lupa setel kembali gap atau jarak antar-elektroda busi. Rata-rata tiap pabrikan motor menganjurkan 0,7 mm. Biar api busi besar dan biru.
Berikut ini tips lainnya dari PT Astra Honda Motor untuk memperirit konsumsi bahan bakar motor Anda:
1. Persiapkan perjalanan Anda dengan baik. Tentukan rute terdekat dan siapkan perlengkapan berkendara, seperti helm, jaket, dan sarung tangan. Hal ini akan membuat perjalanan Anda menjadi efektif.
2. Pastikan kondisi kendaraan dalam keadaan terawat baik. Periksa tekanan angin pada ban depan dan belakang serta jarak bebas main rem. Jangan lupa mengisi bensin.
3. Tempatkan diri dan kendaraan Anda agar dengan mudah melihat kondisi sekitar. Selalu perhatikan kondisi lalu-lintas. Postur tubuh yang baik membuat perjalanan lebih nyaman, tidak mudah capek, dan anggota tubuh menjadi responsif terhadap kondisi jalan. Posisi lutut dan telapak kaki juga mempengaruhi dalam pemakaian BBM. Jika ingin irit, hadapkan lutut dan telapak kaki ke dalam.
4. Buka gas secara perlahan-lahan. Apalagi untuk motor matik, sebab motor jenis ini cenderung lebih boros untuk hentakan pertama.
5. Jangan main gas kendaraan bila tidak perlu.
6. Saat mengendara, gunakan rem seperlunya. Sebab rem akan mengurangi performa kendaraan.
7. Jaga kecepatan antara 40-50 km/jam.
8. Mengurangi terpaan/hambatan angin dapat menghemat pemakaian BBM.
9. Kurangi juga berat badan jika Anda terlalu gemuk. Sebab, badan gemuk akan menambah bobot motor. Semakin berat beban yang dibawanya, semakin banyak pula konsumsi bahan bakarnya.
Nah Selamat mencoba tips ini, mudah-mudahan pengeluaran Anda sedikit terkurangi. Bukankah penghematan sekecil apa pun di masa sulit seperti ini sangat berarti? (berbagai sumber/Adi)
0 comments:
Post a Comment
Terima Kasih untuk tidak melakukan SPAM
Baca juga artikel menarik yang lainnya di :
http://veiledveiled.blogspot.com/